“Nggak Peka”
Saat kita melihat
maka
kita perlahan bisa merasakakan
Apa
yang orang lain rasakan
Saat
kita merasakan
Maka
berjuta rasa bisa kita curahkan
Membantu
Apa
yang mereka butuhkan
Judul pertamanya udah kontroversial dahsyat
dan kece, karena dilebayin dikitlah biar rame hehe, apalagi kalau yang galau
baca ini so pasti tambah galau!!
Kenapa sih Tuhan, diri ini engkau kasih
dengan ketidakpekaan *Wah dusta kesambar petir wkwk, syukuri sekecil apapun
yang kita miliki rizki nggak bakal kemana kok udah ada yang ngatur so
Keep Calm and Stay Cool
Keep Calm and Stay Cool
Bung,
buang dulu semua rasa galaumu mari kita sejenak memikirkan sesuatu yang lebih
berarti dari pada hanya sekadar memikirkan cinta, tapi ada beberapa pengakuan
besar dalam tulisan ini yak gua, bukanlah orang yang peka-,-, bukan orang yang
wanita idam-idamkan untuk menjadi jodoh mereka, tapi (jodoh gua sih udah ada
yang ngatur juga so kalem aja haha), karena kekurangan gua yaitu “nggak peka”, tidak mengapa ada yang bilang seperti
itu juga aku terima dan aku belajar untuk lebih peduli lagi pada orang lain,
bahkan pada diri ini sendiri, karena kepekeaan adalah modal awal dari seorang
Psikolog (*makasih kutipan kerennya dari orang keren)
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjeNKYMAw3ZbObHXQBLy6tXu3EQhzAYAAunnoxiBP7oW8DNk4Q2hoS9Alm1wwTXlRa-JFiv0P9-U9SPqFoOFcS6wiQ6nu3c2XoWbBRtqK0HHjlQ4-nmffayw4NGGwNFCct2pIUusI4gZIw/s320/269211_427981263900526_2141886327_n.jpg)
Semua ini tidak sama dengan apa yang ada digambar :P
Ada
sedikit kisah menarik yang ingin aku ceritakan:
Beberapa
hari lalu aku pergi ke dokter dan bertemu dengan pasangan suami istri yang
sedang mengantri juga, tiba-tiba suaminya bertanya :
“Teu damang kunaon jang ?” dalam basa Sunda, tanya
suaminya
(Sakit apa
dek?)
“Teu raraos paru-paruna pak, batuk bae” jawab aku
(sakit
paru-parunya pak, batuk melulu)
“Ibunya sakit apa kenapa pa ? tanya aku
“Ibu mah nyareri sendi sama lado” jawab beliau
(ibu sakit
sendi sama lado)
“lado teh naon apa ?” tanya aku
(Lado itu
apa?)
“muntah-muntah jang” jawab bapak
Percakapan selesai,
Lalu beberapa menit kemudian si bapak di tanya oleh
pasien yang sakit
Ibunya sakit apa pa ? tanya ibu.
sakit kulit bu, ini ke dokter biar mulus kulitnya,
jawab bapak.
Tiba-tiba
aku mulai nggak habis pikir kenapa si bapak itu bilang seperti itu padahal tadi
bilang ke aku bahwa istri beliau sakit sendi dan muntah-muntah. Ini bercanda
atau tidak, karena pas aku amati sikap bapak ini tidak menunjukan ekspresi
melucu dsb, yak mungkin memang tidak kenapa-kenapa tapi ada percakapan terakhir
yang membuatku sedikit aneh kembali,
“Jang kalau mau masuk duluan mangga sok” bapak
bertanya
“Owh wios ieu pak ?” tanya aku juga
(Owh boleh ni
pak)
“Muhun sok weh da bapak mah bade bincang-bincang
sareng dokterna” jawab bapak
(iya, bapaknya
mau bincang-bincang soalnya dengan dokter)
“ Owh muhun pak” jawab aku
Tambah bingung pikiran ini?
Aku
jadi nggak habis pikir bapak ini kenapa, padahal ibunya lagi sakit tapi
mendahulukan orang lain dan yang lebih kacaunya adalah pas giliran selanjutnya
yang masuk ternyata bapak itu malah masuk duluan, yak pikir positifku bapak itu udah agak tua
jadi agak-agak ngelantur bicaranya jadi aku bisa memahami kondisi tersebut.
Lalu
pada saat sore menjelang malam aku pergi ke rumah teman adik kelas sih, tapi
punya pemikiran yang sepemahaman sebut saja namanya bunga………………….. bangkai,
wkwk *ampun brow :v. Kami bertemu bertegur sapa dan rekan baru kami bertambah
satu orang lagi namanya sebut saja Sate……………………………… Kuda wkwkw *ampun juga brow
:v
Pas momen adzan kami
berbincang banyak mengenai sekolah kami dan banyak hal yang ingin disampaikan,
tapi akhirnya kami memutuskan untuk sholat ke masjid, pada saat aku mau sholat
ada dua barisan shaf sholat yang nggak diisi dan disampingnya ada orang yang seolah
terlihat menunggu dan begitu ku isi orang tersebut pergi kebelakang dan malah
sholat dibelakang.
Lalu
pada saat sholat, aku mendengar suara dia selalu mendahului imam (ciri sholat
khuysu wkwkw)
Lalu selesai sholat aku menengok ke dia, dan tiba-tiba
dia salim dan langsung pergi keluar ?
Ada apa sebenarnya hari ini …. Kenapa ada orang-orang
seperti ini ?
Lalu akhirnya aku bertanya pada temanku si bunga, ada
apa dengan laki-laki itu ?
Memang dia mengalami disabilitas a dari sejak kecil.
Apa
yang dapat aku lakukan sebagai mahasiswa Psikologi untuk menghadapi tantangan
tersebut karena jiwa dan mental mereka masih bisa disembuhkan aku yakin itu!!,
karena setiap orang berhak mempunyai kesempatan untuk hidup bahagia, hanya saja
treatment yang tepat untuk menghadapi
orang-orang seperti itu masih belum aku ketahui cara terbaik harus dengan
memberikan apa pada mereka, karena ilmuku masih terbatas.
Mungkin
dengan menyerahkan pada expert di bidangnya
yaitu Psikolog dan Psikiatri itu bisa menjadi solusi yang paling tepat untuk
saat ini, karena keterbasan ilmu dan mari kita mulai untuk bersikap lebih
peduli lagi dengan hal-hal seperti itu karena orang-orang seperti itu ada
disekitar kita dan karena kitalah mahasiswa Psikolog pembuat generasi keren
selanjutnya Indonesia :)
Sumber gambar :
http://lailarachmatika.blogspot.com/2012/06/kenapa-kamu-nggak-peka.html
0 komentar:
Post a Comment